STRATEGI PROSES
PENGERTIAN STRATEGI PROSES
Strategi proses (process strategy) atau strategis transformasi adalah
sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa.
TUJUAN STRATEGI PROSES
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan
jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada
dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan
berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas,
biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.
EMPAT STRATEGI PROSES
- Fokus pada proses (process focus)
adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar
proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi
keragamannya tinggi pada tempat yang disebut “job shop”. Dalam sebuah pabrik,
proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan,
penghalusan, dan pengecatan. Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa
bagian utang, penjualan, dan pembayaran. Dalam sebuah restoran, proses-proses
tersebut mungkin berupa bar, panggangan dan toko roti. Fasilitas yang ada
terfokus pada proses dalam hal peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka
menyediakan tingkat fleksibilitas produk yang tinggi seiring produk-produk
berpindah sesaat diantara proses-proses yang ada. Setiap proses dirancang untuk
melaksanakan beragam aktivitas dan menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh
karena itu, proses ini disebut juga proses sesaat.
- Fokus berulang (repetitive focus)
adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada
produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya
yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang sama dengan
lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh
perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya
menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada
proses.
- Fokus pada produk (product-focused)
adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses
berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini
juga disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat
panjang dan kontinu.
Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu, bir dan baut
dibuat melalui proses yang kontinu. Sebuah fasilitas yang berfokus pada produk
menghasilkan produk dengan volume tinggi dan keragaman rendah. Fasilitas dengan
sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun, fasilitas
dengan biaya variabel yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang
tinggi.
- Fokus kustomisasi massal
Manajer operasi telah memproduksi
jasa dan barang-barang pilihan ini melalui apa yang disebut dengan kustomisasi
massal. Kustomisasi massal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun,
kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana
secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal memberikan kita keragaman
produk yang biasanya dapat disediakan oleh manufaktur bervolume rendah (fokus
pada proses) dengan biaya seperti manufaktur bervolume tinggi dan
terstandardisasi (fokus pada produk). Membangun proses yang gesit yang
memproduksi produk terkustomisasi secara cepat dan murah membutuhkan
pemanfaatan sumber daya organisasi secara imajinatif dan agresif. Kaitan antara
logistik, produksi, dan penjualannya harus erat.
PERBANDINGAN PILIHAN PROSES
PRODUKSI
Fokus pada Proses (volume rendah, keragaman tinggi) (contohnya Standard
Register)
Berulang(moduler)(contohnya Harley-Davidson)
Fokus pada Produk(volume tinggi, keragaman rendah)(contohnya Nucor
Steel)
Kustomisasi Massal(volume tinggi, keragaman tinggi) (contohnya Dell
Computer)
Proses-proses terfokus
Dalam mengupayakan efisiensi, kalangan industri terus melangkah menuju
spesialisasi. Fokus yang muncul bersama dengan spesialisasi menghasilkan
efisiensi. Manajer yang berfokus pada sejumlah aktivitas, produk, dan teknologi
yang terbatas akan bekerja lebih baik. Ketika keragaman produk pada sebuah
fasilitas meningkat, biaya rutin meningkat lebih cepat. Ketika keragaman
produk, pelanggan, dan teknologi meningkat, kompleksitasnya juga ikut
meningkat. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menangani kompleksitas berkembang
dengan tidak sebanding. Spesialisasi, penyederhanaan, konsentrasi dan fokus
menghasilkan efisiensi. Hal-hal tersebut juga berkontribusi pada kompetensi
yang menghasilkan kesuksesan dalam pasar dan finansial.
ANALISIS DAN DESAIN PROSES
Saat menganalisis dan merancang proses untuk mengubah bahan baku menjadi
barang dan jasa, terdapat pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah prosesnya dirancang untuk mencapai keunggulan bersaing dari segi
diferensiasi, respons cepat, atau biaya rendah?
Apakah prosesnya menghilangkan langkah-langkah yang tidak menambah nilai?
Apakah prosesnya memaksimalkan nilai pelanggan sebagaimana dilihat oleh
pelanggan?
Apakah prosesnya akan mendatangkan banyak pesanan?
Sejumlah perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain proses
dan perancangan ulang proses. Perangkat tersebut merupakan cara sederhana untuk
memahami apa yang terjadi atau apa yang harus terjadi dalam proses. Kelima
perangkat tersebut ialah:
Diagram alir
Perangkat yang pertama adalah diagram alir (flow diagrant) yang merupakan
suatu skema atau gambaran dari perpindahan bahan, produk atau orang.
Pemetaan fungsi waktu
Perangkat yang kedua untuk analisis dan desain proses adalah diagram alir,
tetapi dengan ditambahkan waktu pada sumbu horizontalnya. Diagram ini kadang
disebut sebagai pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) atau pemetaan
proses (process mapping). Dengan pemetaan fungsi waktu, titik-titik
mengindikasikan aktivitas dan panah-panah mengindikasikan arah aliran dengan waktu
pada sumbu horizontalnya. Jenis analisis ini memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam hal langkah tambahan,
pengulangan dan keterlambatan yang tidak perlu.
Pemetaan aliran nilai
Satu variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan aliran nilai (value
stream mapping, VSM). Namun, pemetaan aliran nilai mengambil bentuk yang lebih
lebar di mana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) pada keseluruhan proses
produksi, termasuk rantai pasokan. Namun, pemetaan aliran nilai mengembangkan
analisis ini kembali ke pemasok. Pemetaan aliran nilai tidak hanya
memperhitungkan proses, tetapi juga keputusan manajemen dan sistem informasi
yang mendukung proses tersebut.
Diagram proses
Diagram proses (process charts) menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk
mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat
berbagai aktivitas yang membentuk sebuah proses. Diagram ini memusatkan
perhatian pada aktivitas penambahan nilai.
Perencanaan pelayanan
Produk dengan tingkat pelayanan tinggi mungkin membutuhkan penggunaan
teknik pemrosesan kelima. Perencanaan pelayanan (service blueprinting)
merupakan teknik analisis proses yang memusatkan perhatian kepada pelanggan dan
interaksi penyedia layanan dengan pelanggannya
Kelima perangkat analisis proses ini masing-masing memiliki kekuatan dan
keragamannya tersendiri. Diagram alir merupakan cara yang tepat untuk
menggambarkan keseluruhan proses dan mencoba untuk memahami sistem secara
keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk
analisis secara makro. Pemetaan aliran nilai melingkup di luar organisasi
langsung hingga pelanggan dan pemasok. Diagram proses dirancang untuk
menyediakan pandangan proses secara lebih terperinci dengan menambahkan
beberapa hal, seperti waktu untuk penambahan nilai ( value-added time),
penundaan, jarak, penyimpanan, dan lainnya. Di lain pihak, perencanaan
pelayanan dirancang untuk membantu memusatkan perhatian pada bagian interaksi
pelanggan dalam proses. Karena interaksi pelanggan sering merupakan variabel
penting dalam desain proses sekarang, kita akan telaah beberapa aspek tambahan
dari desain proses.
DESAIN PROSES PADA SEKTOR JASA
Karena Interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam
desain proses terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut
dalam sub topik ini. Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan
pengaruh buruk pada kinerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan
cusomization menjadi kebutuhan penting. Mengenali keinginan konsumen yang unik
menjadikan manajer opersaional mendisain proses untuk memenuhi persyaratan
khusus ini agar proses menjadi efektif dan efisien.
Interaksi Pelanggan dan Desain Proses
Berbagai Teknik untuk Meningkatkan Produktivitas Jasa
Strategi
Teknik
Contoh
Pemisahan
Membuat struktur pelayanan sehingga pelanggan harus pergi ke tempat layanan
ditawarkan
Pelanggan bank datang ke manajer untuk membuka tabungan baru, ke petugas
kredit untuk meminta pinjaman, dan ke kasir untuk menyetorkan uang.
Swalayan
Swalayan sehingga pelanggan melihat, membandingkan, dan menilai
sendiri
Supermarket dan departement store
Penudaan
Kustomisasi saat pengantaran
Kustomisasi mobil van saat pengantaran, bukan saat produksi
Fokus
Membatasi hal-hal yang ditawarkan
Menu yang terbatas pada restoran
Modul
Pilihan jasa yang moduler
Produksi moduler
Pilihan investasi dan asuransi. Modul paket makanan di restoran
Otomatisasi
Menmindahkan jasa yang dapat diotomatisasi
ATM
Penjadwalan
Penjadwalan karyawan yang tepat
Penjadwalan karyawan penjualan tiket dengan selang waktu 15 menit di
maskapi penerbangan
Pelatihan
Menjelaskan pilihan layananMenjelaskan bagaimana menghindari masalah
Konsultasi investasi, direktur pemakamanPetugas pemeliharaan purnajual
Peluang untuk Meningkatkan Proses Jasa
Tata Letak Deain tata letak merupakan satu kesatuan dalam banyak proses jasa, terutama pada toko eceran, restoran, dan perbankan.
Pada toko retail, tata letak tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga
mendidik pelanggan dan meningkatkan nilai produk. Di restoran, tata letak dapat
meningkatkan pengalaman makan malam sekaligus membrikan aliran yang efektif
antara area bar, dapur, dan tempat makan. Pada bank, tata letak menyajikan
keamanan sekaligus aliran kerja dan kenyamanan pribadi. Karena tata letak
merupakan satu kesatuan dari banyak jasa, penyajian tata letak yang baik
menghasilkan peluang yang kontinu untuk mendatangkan pesanan.
Sumber Daya Mnausia Karena ada begitu banyak jasa yang mencakup interaksi
langsung dengan pelanggan, permasalahan sumber daya manusia dari segi
perekrutan dan pelatihan merupakan hal
penting dalam proses jasa. Sebagai
tambahan, tenaga kerja yang berkomitmen yang mempunyai fleksibelitas ketika
jadwal dibuat dan dilatih-silang untuk mengisi kekosongan ketika suatu proses
membutuhkan karyawan bukan penuh waktu, dapat berpengaruh sangat besar terhadap
kinerja keseluruhan proses.
PEMILIHAN PERALATAN DAN TEKNOLOGI
Pada akhirnya keputusan strategi proses tertentu membutuhkan keputusan
mengenai peralatan dan teknologi yang akan digunakan keputusan tentang hal
tersebut menjadi rumit karena terdapat
banyak metode alternative pada semua fungsi operasi. Akan tetapi, yang
paling penting dijadikan patokan adalah konsep Fleksibelitas yaitu kemampuam untuk merespon dengan sedikit
pengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat diartikan peralatan
yang digunakan bersifat moduler dapat dipindahkann dan murah.
TEKNOLOGI PRODUKSI
Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan
dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Dalam
bahasan ini akan dikenalkan sembilan area teknologi yaitu:
1. Teknologi Mesin
Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan, pengeboan,
penggilingan. Dalam era komputerisasi sekarang ini telah banyak diciptakan cara
pengendalian mesin yang baru menggunakan CHIP computer seperti CNC (computer
numerical control ) yaitu permesinan yang memiliki computer dan memori sendiri.
2. Automatic Identification Systems
(AISs) dan RFID
Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine) dikendalikan
dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara digital dillakukan
melalui komputerisasi diantaranya dengan AISs (Auutomatic Identification
System) yang membantu memindahkan data menjadi bentuk elektronik yang mudah
untuk dimanipulasi.
Karena biayanya yang rendah dan penggunaannya yang terus meluas, radio
frequency identification (RFID) perlu diperhatikan secara khusus. RFID adalah
rangkaian terintegrasi dengan antena kecilnya sendiri yang menggunakan
gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam jarak terbatas-beberapa yard.
Kartu RFID ini 9kadang disebut rangkaian RFID) menyediakan identifikasi unik
yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang, dan hewan apa
pun yang bergerak. RIFD tidak harus dalam jarak pandang antara pembaca dan kartunya.
3. Pengendalian proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan
proses fisik.
Berikut sistem pengendalian proses bekerja dalam beberapa cara, tetapi yang
biasanya :
· Sensor mengumpulkan data
· Perangkatnya membaca data
pada periode tertentu, mungkin sekali setiap menit atau setiap detik
· Pengukuran diubah menjadi sinyal digital
yang dikirimkanpada sebuah komputer digital.
· Program komputer membaca
file 9data digital), kemudian menganalisis data,.
· Output yang dihasilkan
terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan pada layar komputer atau
printer, sinyal yang memerintahkan motor
untuk mengubah setelan katup, lampu peringatan atau sirene, diagram SPC,
atau skema tertentu .
4. Sistem Visi
Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan. Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk
memeriksa kentang goreng sehingga cacat dapat dikenali saat kentang berada
dalam lini produksi.
5. Robot
Robot adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk
mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf elektronik yang menjalankan
sejumlah motor saklar. Sebagai contoh, Ford menggunakan robot untuk melakukan
98% proses pengelasan pada mobil-mobilnya.
6. Automated Storage and
Retrieval Systems (ASRSs)
Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara
otomatis dari dab menuju tempat tertentu dalam gudang. Sistem ini biasa
digunakan dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart,
Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga digunakan di area persediaan dan
pengujian dari perusahaan manufaktur.
7. Automated Guided Vehicle
(AGVs)
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang
digunakan untuk memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk
mengantar makanan.
8. Flexible Manufacturing Systems (FMSs)
Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.
9. Computer Integrated
Manufacturing (CIM)
Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan,
gudang danpengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari Flexible Manufacturing
System (FMS). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi dengan volume
rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume tinggi variasi rendah.
Teknologi informasi menjadikan FMS dan CIM mengatasi meningkatnya variasi yang
bersamaan dengan meningkatnya volume.
TEKNOLOGI DI SEKTOR JASA
Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana
menyangkut peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil, peralatan
kesehatan, sampai peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan.
Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa.
REKAYASA ULANG PROSES
Tabel: Contoh-contoh dampak teknologi
pada industri jasa
Industri Jasa
Contoh
Jasa Keuangan
Pendidikan
Layanan umum dan
Pemerintah
Restoran dan
Komunikasi
Hotel
Perdagangan grosir/ Eceran
Transportasi
Pemliharaan
Penerbangan
Kartu debit, transfer via ATM, transaksi saham via internet
Majalah elektronik, jurnal online, penugasan interaktif melalui Web CT dan
Blackboard.
Truk sampah otomatis, scanner bom, surat optikal dan pemindai bom, sistem
peringatab bahaya banjir.
Pesanan dari pramusaji ke dapur
secara nirkabel, robot penjagal, transponder pada mobil yang mencatat penjualan
pada fasilitas drive-thru
TV interaktif, Penerbitan elektronik
Check-in/ check out secara elektronik, sistem penguncian elektronik
Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode, komunikasi elektronik antara
toko pemasok, data dengan barcode
Loket tol otomatis, system navigasi dipandu satelit
Sistem informasi kesehatan online, system pengawasan pasien secara online
Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan, pembelian melalui internet
Rekayasa ulang (process reenginering) adalah proses pemikiran kembali dan
mendisain ulang bisnis secara radikal untuk membawa peningkatan kinerja secra
dahsyat. Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi,
maupun bauran produk berubah. Rekayasa ulang proses (process reenginering) yang
efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan mendata ulang asumsi
yang digunakam, ini dapat berjalan apabila proses dasar dan tujuannya dikaji
ulang. Process reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas yang
mempunyai fungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi
“khusus” aktifitas yang melintas dari satu fungsi lain dapat diabaikan. Yang
penting proses ini memusatkan perhatian pada perbaikan secara dasyat dalam hal
biaya, waktu dan nilai konsumen.
ETIKA DAN PROSES PROSES RAMAH LINGKUNGAN
Banyak perusahaan menemukan kesempatan dalam proses produksi yang dapat
mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Kesempatan tersebut sangat beragam,
mulai dari aktivitas yang dipandang oleh masyarakat sebagai suatu yang etis dan
merupakan tanggung jawab sosial, hingga tindakan yang diatur secara hukum,
seperti pencegahan polusi. Aktivitas-aktivitas ini meliputi pemusatan perhatian
pada permasalahan seperti penggunaan sumber daya yang efisien, pemgurangan
limbah produk sampingan, pengendalian buangan kendaraan, dan daur ulang.
Manajer operasi tetap cukup peka terhadap lingkungan sekaligus
mencapai strategi diferensiasi, bahkan
strategi berbiaya rendah. Berikut adalah empat contohnya.
Perusahaan kosmetika Inggris, Body Shop, telah mendiferensiasi produknya
sukses dengan menekankan kepekaan terhadap lingkungan. Body Shop mencari
desain, pengembangan, dan strategi pengujian produk yang diyakininyabertanggung
jawab secara sosial. Hal ini meliputi bahan yang ramah lingkungan dan tidak
melakukan pengujian.
Ben dan Jerry mewujudkan citra perusahaan yang bertanggungjawab secara
sosial (dan menghemat $ 250.000 per tahun) dengan hanya menggunakan penerangan
hemat energi.
Standard Register, seperti yang telah dijelaskan contoh 1, menghasilkan
limbah kertas hampir 20 ton hanya dari lubang kertas perbulannya yang
menciptakan permasalahan limbah yang besar. Namun, perusahaan tersebut
mengembangkan cara mendaur ulang limbah kertas, sebagaimana juga alumunium dan
perak dari proses pembuatan plat yang ditunjukkan dalam diagram alir.
Anheurser-Busch menghemat biaya energi dan penanganan limbah sebesar $30 juta per tahun menggunakan air
limbah pabrik yang telah diproses untuk menghasilkan gas yang digunakan sebagai
tenaga dalam proses pembuatan birnya St.Louis.
Berbagai proses dapat menjadi ramah lingkungan dan dibuat bertanggung jawab
secara sosial, sekaligus mengkontibusikan strategi yang menguntungkan.
Faktor Faktor Pengaruh Dalam Pemilihan Lokasi
FAKTOR-FAKTOR PENGARUH DALAM PEMILIHAN LOKASI
Factor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing
perusahaan berbeda. Bagi suatu perusaan mengkin factor terpenting adalah dekat
dengan pasar. Tetapi mungkin yang lebih paenting bagi perusahaan lain adalah
dekat dengan sumber-sumber penyediaan bahan dan komponen. Masih organisasi
lainnya mungkin menemukan bahwa factor yang paling penting adalah memilih
lokasi di mana tersedia tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi,
ataupun biaya transportasi, yang sangat tinggi bila produk berat dan besar.
Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya
pebedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu
persoalan individual. Hal ini sering disebut pendekatan “situasional” atau
“contingency” untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara sederhana,
“semuanya bergantung”. Secara umum factor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam
pemilihan lokasi perusahaan :
1.Lingkungan
masyarakat,
kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala
konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negatifdidirikannya suatu pabrik
di daerah tersebut merupakan suatu syarat terpenting. Perusahaan perlu
memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi di mana perusahaan akan
berlokasi, karena pabrik-pabrik sering memproduksi limbah dalam berbagai bentuk
air, udara, atau limbah zat padat yang telah tercemar, dan sering menimbulakan
suara bising. Di lain pihak, masyarakat membutuhkan industry atau perusahaan
karena menyediakan bebagai lapangan pekerjaan dan uang yang di bawa industry ke
masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan para
karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dengan
lebih baik. Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi kegiatan-kegiatan budaya
dan olahraga adalah bagian penting dari keputusan ini.
2.Kedekatan
dengan pasar.
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering
mengurangi biaya distribusi. Perlu dipertimbangkan juga apakah pasar perusahaan
tersebut luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat, produk mudah
rusak atau tidak, berat produk, dan proporsibiaya distribusi barang jadi pada
total biaya. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat
mendirikan pabrik-pabriknya di banyak tempat yang tersebar untuk mendekati
pasar.
3.Tenaga
kerja.
Di manapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja,
karena itu cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Bagi
banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih
penting dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat
menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat
bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan
harus menyelenggarakan program latihan khusus bagi tenaga kerja yang lebih baik
disbanding dari daerah lain, seperti tercermin pada tingkat absensi yang
berbeda dan semangat kerja mereka. Disamping itu, penarikan tenaga kerja,
kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antar
perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, perlu diperhatikan
perusahaan.
4.Kedekatan
dengan bahan mentah dan supplier.
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam
proses produsi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat bahan mentah,
missal pabrik semen, kayu, kertas dan baja. Tetapi bila produk jadi lebih
berat, besar, dan bernilai rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga
bila bahan mentah lekas rusak, seperti perusahaan buah-buahan dalam kaleng,
lebih baik dekat bahan mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para
penyadia (supplier) memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan
supplier yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan.
5.Fasilitas
dan biaya transportasi.
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat,
udara dan air akan melancarkan pengadaan factor-faktor produksi dan penyaluran
produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya biaya transportasi tergantung
“sumbangan” nya terhadap total biaya, contoh untuk perusahaan computer yang
biaya transportasinya hanya sekitar 1 atau 2% dari total biaya, tidak jadi
masalah di manapun lokasi perusahaan berada disbanding bagi perusahaan semen.
6.Sumber
daya alam lainnya.
Perusahaan-perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet,
kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium dan sebagainya sangat
memerlukan air dalam kuantitas yang besar. Selain itu hamper setiap industry
memerlukan baik tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air,
angina dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersedianya sumber
daya-sumber daya (alam) dengan murah dan mencukupi.
Komentar
Posting Komentar