DEFINISI EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu
aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk
membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan
cara yang paling efisien.
Ilmu ekonomi mikro terapan adalah bagian ilmu
ekonomi yang menggunakan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari teori
ekonomi untuk menjelaskan masalah-masalah yang dikumpulkan dalam ekonomi
deskriptif. Dengan kata lain, ilmu ekonomi mikro terapan merupakan penerapan
teori-teori ekonomi yang dalam praktek kehidupan masyarakat secara nyata,
seperti penerapan ekonomi koperasi dan ekonomi perusahaan
Tujuan ekonomi manajerial adalah untuk mendapatkan
informasi-informasi bidang ekonomi, agar keputusan bisnis yg diambil oleh
pimpinan perusahaan/organisasi tepat dan akurat di bawah kondisi
ketidakpastian.
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika
ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model
keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Matematika ekonomi juga
dapat digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan)
model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian
menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi) pada data sunia
nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan
digunakan untuk peramalan (forecasting). Tugas utama manajer adalah membuat
keputusan yang mampu meningkatkan performasi organisasi (bisnis).
-
Mengambil
keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai.
-
Perusahaan
adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang
berupa barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan.
-
Tujuan
perusahaan
-
Hubungan
antara masalah dan keputusan bisnis
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJERIAL (MANAJERIAL DECISION MAKING)
Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat
dari beberapa alternative yang tersedia.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah
proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan
keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena
keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi
menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Dengan
demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan.
Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil
dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal
yang mudah. Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai factor yang terus
berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.
Macam-macam keputusan :
1. Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi /
masalah yang cukup sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat
aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya
keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level
tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi
yang unik, tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan
konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak
terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu
besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks.
Kepastian , resiko, ketidakpastian dan
ambiguitas
Kepastian (certainly)
Terjadi jika ionformasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan tersedia dengan lengkap. Para manager memiliki informasi
mengenai kondisi biaya operasi, biaya, batasan-batasan sumber daya, dari
masing-masing tindakan serta kemungkinan perolehan hasil yang akan diperoleh
Resiko (risk)
Terjadi apabila sebuah keputusan memiliki sasaran
yang jelas dan didasarkan pada informasi yang baik, namun konsekuensi masa
depan dari masing-masing alternative keputusan tidak pasti. Analisis statistic
dapat digunakan untuk mengalkulasi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan.
Ukuran resiko dapat mengidentifikasikan kemungkinan kegagalan suatu alternative
dimasa depan.
Ketidakpastian (uncertainly)
Berarti manajer mengetahui sasaran mana yang ingin
diraih tetapi informasi mengenai alternative dan kejadian masa depan tidak
lengkap. Manajer tidak memiliki informasi yang cukup jelas mengenai berbagai
alternative atau untuk mengestimasi resikonya. Factor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan seperti harga, biaya produksi, volume atau tingkat suku
bunga. Masa depan sulit di analisis dan diprediksi.
Ambiguitas (ambiquity)
Ambiguitas selama ini dianggap sebagai situasi keputusan
tersulit yang harus dilakukan. Ambiguitas memiliki arti bahwa sasaran-sasaran
yang harus diraih/masalah yang harus dilakukan tidak jelas.
Langkah-langkah pengambilan keputusan
1. Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik
dalam bentuk masalah maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian
organisasional kurang dari sasaran yang ditetapkan.
Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah
langkah pertama dalam mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan
internal dan eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
2. Diagnosis dan analisis penyebab
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik
perhatian manager, pemahaman situasi harus diperjelas. Diagnosis adalah salah
satu langkah dalam proses pengambilan keputusan.
3. Pengembangan altrnatif
Pada saat masalah atau kesempatan telah dapat
dikenali dan dianalisis, pembuat keputusan mulai mempertimbangkan untuk
melakukan tindakan yang diperlukan. Langkah berikutnya adalah menghasilkan
alternative solusi yang mungkin dapat menanggapi kebutuhan situasi dan
memperbaiki sebab-sebab yang mendasari.
4. Pemilihan alternative yang diharapkan
Ketika beberapa alternative telah dikembangkan,
harus dipilih salah satunya. Keputusan pilihan adalah seleksi yang paling
menjanjikan dari beberapa alternative tindakan. Alternative terbaik menyediakan
solusi terbaik sesuai dengan sasaran menyeluruh dan nilai-nilai organisasi
serta dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan penggunaan sumber daya
seminimal mungkin.
5. Implementasi alternative yang dipilih
Termasuk dalam tahap implementasi adalah
penggunaan kemampuan manajerial, administrative, dan persuasive untuk
meyakinkan alternative yang dipilih dapat dikerjakan.
Gaya pengambilan keputusan (style of decision making)
1. Gaya direktif
Digunakan oleh orang-orang yang menyukai solusi
jelas dan sederhana terhadap masalah.
2. Manajemen dengan gaya analitis
Sebaliknya suka mempertimbangkan solusi yang
kompleks berdasarkan pada sebanayk mungkin data yang mereka kumpulkan.
3. Orang-orang yang cenderung memiliki gaya konseptual
Juga suka mempertimbangkan sejumlah besar
informasi. Walau demikian, mereka lebih punya orientasi social daripada
orang-orang yang memiliki gaya analitis dan suka berbincang-bincang dengan
orang lain mengenai suatu masalah dan kemungkinan alternative bagi pemecah
masalah tersebut.
4. Gaya perilaku
Sering diterapkan oleh manager yang memiliki
perhatian besar pada orang-orang lain selaku individu.
Manajemen Bisnis Total mengintegrasikan :
1. Manajemen produktivitas total
2. Manajemen kualitas total
3. Manajemen sumberdaya total
4. Manajemen teknologi total
5. Manajemen biaya total Melalui pengembangan
sumberdaya manusia yang handal untuk memperoleh hasil optimal yang berorientasi
pada kepuasan konsumen
Untuk dapat menciptakan industri modern, HANKIM
& WILLIAM mengemukakan metode Visual Strategic Thinking Paradigms (VSTP)
PELANGGAN KARYAWAN PEMEGANG SAHAM Ketidakpuasan salah satu dari 3 unsur
industri tersebut dapat menyebabkan industri tidak dapat berkembang.
Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan adalah mampu menyediakan
kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri, untuk mendukung
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia.
-
Mendapatkan
keuntungan,
-
Memproduksi
barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
-
Mempertahankan
kelangsungan perusahaan, dan
-
Menyediakan
lapangan kerja.
-
Menguasai
Pasar
-
Menguasai
Politis
-
Mempertahankan
kwalitas
Perusahaan adalah termasuk salah satu lingkungan
pemasaran (marketing environment) lansung. Perusahaan dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
Tujuan perusahaan (objectives),
Sumber daya perusahaan (resources).
Tujuan perusahaan penting karena menjadi
petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
tujuan perusahaan :
Perusahaan harus melakukan usahanya dalam
aktivitas yang spesifik yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial. Manfaat
ekonomis berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan baik oleh perusahaan dan
konsumen. Manfaat sosial berkaitan dengan pandangan konsumen bahwa tujuan
perusahaan adalah "baik" dalam perspektif konsumen. Contoh : Tujuan
perusahaan adalah menjadi penyedia jasa hiburan judi terbesar di negara X.
Secara ekonomis dengan adanya usaha di tempat tertentu, maka sektor pendukung
yang lain akan ikut berkembang.
Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk
terus melanjutkan usahanya dan mengimplementasikan strategi-strateginya. Contoh
: Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa katering terbesar di Jakarta.
Dengan adanya tujuan tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam produk
makanan dan jasa layanan yang mendukung tujuan perusahaan. Ini juga berarti
seluruh ide untuk produk dan jasa yang tidak mendukung tujuan perusahaan dapat
dihilangkan.
Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup
untuk bertahan hidup. Contoh : Tujuan jangka pendek perusahaan adalah bertahan
hidup, jangka menengah 10%, jangka panjang 5%. Besarnya angka sasaran bervariasi
dan tergantung pada kebijakan dan kondisi perusahaan masing-masing.
Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk
memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan
perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
Tujuan Pelayanan Primer
Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang
dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan ini adanya dukungan dari :
Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang
harus disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian
yang bersangkutan.
Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang
disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara
keseluruhan.
Tujuan Pelayanan Kolateral
Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang
ingin dicapai oleh individuatau kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan
Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan
bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari
kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk
kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
Tujuan Pelayanan Sekunder
Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan primer. Namun secara umum, tujuan perusahaan
dapat berupa :
-
Mencapai
keuntungan maksimal,
-
Mempertahankan
kelangsungan hidup,
-
Mengejar
pertumbuhan, dan
-
Menampung
tenaga kerja
Manajemen adalah “Suatu proses yang khas, yang
terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya yang lain”. Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan
kegiatan sebagai berikut :
-
Mengetahui
adanya persoalan,
-
Mendefinisikan
persoalan,
-
Mengumpulkan
fakta, data dan informasi,
-
Menyusun
alternatif penyelesaian,
-
Mengambil
keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian,
-
Melaksanakan
keputusan serta tindak lanjut
Sasaran Perusahaan
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan
peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan
eksternal.
Sasaran Perusahaan adalah menetapkan apa yang
ingin coba dicapai perusahaan dalam menjalankan bisnis operasionalnya. Di dalam
menetapkan sasaran hendaknya menggunakan prinsip SMART.
Specific: Sasaran
harus menyatakan persisnya apa yang ingin dicapai.
Measurable: Suatu
sasaran harus dapat diukur sehingga memungkinkan untuk menentukan apakah
sasaran tersebut telah dicapai.
Achievable: Sasaran
harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran tersebut ditetapkan dan
sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk kegiatannya.
Relevant: Sasaran
hasil harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab untuk mencapai
keberhasilannya.
Time Bound: Sasaran
hasil harus menetapkan batasan waktu untuk mencapainya. Batas waktu sasaran
tersebut juga harus realistis.
Keterkaitan dengan Teori Ekonomi
Teori ekonomi (economic theory) mengacu pada
ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro (microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit pengambil keputusan.
Ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tentang output di
perekonomian yang dilihat secara keseluruhan. Teori ekonomi biasanya dimulai
dengan model. Model merupakan abstraksi dari banyak hal kecil yang meliputi
suatu kejadian untuk menentukan faktor penentu yang paling penting.
Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan
Ekonomi manajerial juga berhubungan erat dengan
ilmu keputusan. Ilmu ini menggunakan perangkat matematika ekonomi dan
ekonometri untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan
untuk menentukan perilaku optimum perusahaan. Matematika ekonomi digunakan
untuk memformalkan model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometri
menerapkan peralatan statistik pada data dunia nyata untuk mengestimasi model
yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk peramalan. Bila diasumsikan
bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model formal sebagai
berikut :
Q = f ( P, Y, PC, PS¬ )
Jadi ekonomi manajerial adalah aplikasi teori
ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal
pada masalah keputusan manajerial.
Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu
Administrasi Bisnis
Area fungsional tersebut meliputi akuntansi,
keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia atau personalia dan
produksi. Proses – proses yang berkaitan dengan semua pengambilan keputusan
manajerial pada pada dasarnya adalah sama. Proses tersebut antara ;ain :
1. menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
2. mendefinisikan permasalahan yang dihadapi
perusahaan atau organisasi dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
3. mengidentifikasikan berbagai solusi
4. memilih solusi terbaik dari solusi yang
tersedia
5. mengimplementasikan keputusan
Sasaran dan Nilai Perusahaan.
Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau dalam jangka pendek.
Namun demikian ada kala-nya perusahaan rela mengorbankan atau melepaskan laba jangka
pendeknya utk. meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba perusahaan
sama dengan nilai perusahaan maka secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran
kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
Nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan
pada masa yang akan datang :
PV : Present Value of all expected future laba
(nilai sekarang dari seluruh laba
yang diharapkan
akan diterima masa yang akan
datang.
n :
Expected Laba at year n (laba yang diharapkan
pada tahun ke – n) dan t sama
dengan , 1,2,3, ...sampai ke n
Nilai
Perusahaan
TR = P .
Q.
Pengertian Matematika Ekonomi
Matematika ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi
yang tidak berbeda dengan keuangan negara atau perdagangan internasional.
Matematika ekonomi digunakan untuk pendekatan dalam analisa ekonomi dengan
menggunakan simbol-simbol matematis yang dinyatakan dalam suatu permasalahan
ekonomi. Matematika ekonomi ini dapat digunakan dalam teori ekonomi makro atau
mikro, keuangan negara, ekonomi perkotaan dan sebagainya.
Matematika ekonomi merupakan ilmu yang digunakan
sebagai pendekatan dalam mempelajari analisis ekonomi. Ahli ekonomi menggunakan
simbol-simbol matematis untuk menyatakan permasalahan ekonomi serta menggunakan
dalil-dalil matematis untuk membantu pembahasan masalah tersebut. Matematika
ekonomi digunakan dalam berbagai ilmu lain seperti, ekonomi mikro, ekonomi
makro, metode kuantitatif, ekonomi keuangan, serta ilmu-ilmu lain yang
membutuhkan alat analisis dalam pendekatannya
Penerapan matematika untuk ekonomi dan bisnis akan
memberikan manfaat yang sangat besar di dalam kehidupan terutama dalam
penyelesaian masalah-masalah ekonomi baik untuk lingkup ekonomi mikro maupun
untuk lingkup ekonomi makro. Sehingga pada akhirnya akan membantu untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian bangsa melalui pemecahan masalah ekonomi dan
bisnis melalui model matematika, terutama dengan penerapan atau penggunaan
fungsi linear.
Matematika ekonomi akan memberikan pemahaman bahwa
matematika ekonomi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis
model-model ekonomi terutama masalah perekonomian yang sedang dihadapi pada
saat ini.
Manfaat dan Kegunaan dari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
- Memberikan pengetahuan, wawasan dan
kemampuan dalam memanfaatkan teori atau konsep matematika dalam analisis
ekonomi, terutama dalam masalah maksimisasi,minimisasi dan optimisasi
- Sebagai penerapan dalam analisis
ekonomi
- Dapat menggunakan pemahaman fungsi
untuk menyelesaikan persoalan dalam bisnis dan ekonomi
- Memudahkan dalam menghitung indikator
dan prediksi ekonomi
Tujuan mempelajari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
- Mencirikan dan menggambarkan bentuk
fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang/ jasa dan menentukan
titik keseimbangan pasar yang terjadi
- Menghitung besarnya pajak yang
ditetapkan terhadap suatu barang/jasa
- Menuliskan dan menggambarkan grafik
dari fungsi permintaan/penawaran serta titik keseimbangan pasar yang baru
akibat kena pajak
- Menghitung besarnya subsidi yang
ditetapkan terhadap suatu barang/jasa
- Menuliskan dan menggambarkan grafik
dari fungsi permintaan/penawaran serta titik keseimbangan pasar yang baru
akibat adanya subsidi
- Menghitung besarnya utilitas
(kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu
barang/jasa
Fungsi dari mempelajari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
- Memberikan pemahaman tentang matematika
sebagai alat bantu menganalisis model-model ekonomi
- Sebagai rencana bisnis dan
pembangunan untuk skala menengah dan skala kecil
- Mengelola dan menilai rencana bisnis
dengan tepat
- Menyusun alternatif sasaran sehingga
memudahkan dalam perhitungannya
Dalam menganalisis teori laba, harus dibedakan
dahulu apa yang dimaksud dengan laba bisnis dan laba ekonomis. Laba bisnis
merupakan profit adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi
biaya eksplisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa gedung, dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan laba ekonomis
adalah total revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi
biaya eksplisit dan implisit.
Biaya implisit adalah opportunity cost, misalnya
gaji pemilik.
TEORI PERUSAHAAN
Bentuk organisasi perusahaan dan struktur pasar
harus disesuaikan sedemikian rupa demi menunjang kinerja ekonomis dan hal ini
sudah menjadi topik penting bagi para ekonom sejak zaman smith peran spesialisasi
dalam kemajuan ekonomi sudah ditekankan oleh Adam Smith kini kegiatan-kegiatan
terpesialisasi yang terkoordinasi kian dirasakan penting dan wujudnya antara
lain adalah penyesuaian organisasi perushanaan dengan kondisi pasar. Namun
ternyata sedikit saja ekonom yang mencoba mempelajari bentuk-bentuk organisasi
perushaan yang relative paling baik dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang
lain. Marshall adalah salah satunya ia mencoba merumuskan struktur dan fungsi
organisasi perushaan yang dirasa paling tepat untuk mengahadapi lingkungan
ekonomi yang di masa itu sudah sudah cukup kempetitif. Dalam kajiannya Marshall
juga memperhitungkan arti penting unsur-unsur lain yang berada di luar
perushaan, yakni konsumen, pemasok atau agen dan juga para pesaing yang
kesemuanya harus diperhitungkan demi menguasai pasar. Meskipun cenderung
bersifat statis dan evolusioner kajiannya itu telah membuahkan pedoman rintisan
yang bermanfaat walaupun apa yang dirumuskan pada saat itu tidak begitu relevan
dengan kondisi yang ada pada saat ini. Para ekonom sesudah Marshall cenderung
mengabaikan kontribusinya sehingga studi tentang perusahaan pun mengalami
disintegragrasi. Para ekonom lebih suka menyimak fungsi-fungsi permintaan atau
biaya, sedangkan struktur dan fungsi perusahaan dianggap sebagai sesuatu yang
bisa dikuasai secara sambil lalu istilah “teori perusahaan” itu baru muncul
kemudian, ketika topic ini mulai diminati sehubungan dengan kian bergamnya
lingkungan ekonomi atau pasar yang harus dihadapi oleh perushaan-perushaan,
mulai dari kompetisi sempurna dan tidak sempurna, oligopoli dan monopoli, yang
kesemuanya mempengaruhi bentuk kurva permintaan maupun kurva biaya. Analisa
Coumot berjasa untuk membangkitkan minta untuk mengkaji perusahaan secara
teoretis. Disusul oleh Karya Robinson yang berjudul Economic of imperfect
Competition (1933) yang menandai munculnya model-model perushaan yang sekaligus
hendak merangkum kajian mengenai lingkungan ekonomi yang dihadapi oleh
perusahaan.
Teori perusahaan adalah konsep dasar yang
digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi manajerial Butir penting yang
dikemukakan dalam teori perusahaan : Perusahaan bisnis adalah kombinasi
antara orang, aset fisik dan keuangan, serta sistem dan informasi. Orang yang
terlibat langsung, share holder,management, employee, supplier, customers.
Mereka dipengaruhi langsung oleh operasional perusahaan. Society ( stake
holders) dipengaruhi oleh kegiatan firm karena
1. Bisnis gunakan sumberdaya yang langka
2. Bisnis membayar pajak
3. Bisnis menyediakan pekerjaan
4. Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk
masyarakat.
Oleh karena
itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal.
TEORI LABA
Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai
Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap
perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industri, baik perusahaan yang
bergerak di bidang tekstil, baja, farmasi, komputer, alat perkantoran, dan
lain-lain.
Dalam menganalisa teori laba, harus dibedakan
dahulu apa yang dimaksud dengan laba Bisnis dan Laba Ekonomis.
Laba Bisnis (profit) adalah seluruh penerimaan
suatu perusahaan setelah dikurangi biaya biaya eksplisit. Atau laba yang biasa
kita kenal dalam perhitungan akuntansi, yakni pendapatan dari penjualan
dikurangi Biaya Eksplisit (Akuntansi).
Biaya Eksplisit adalah biaya biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa, dll.
Sedangkan yang dimaksud Laba Ekonomis adalah Total
Revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya biaya
eksplisit dan implisit.
Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan
ini sebagai berikut.
•Teori Laba Menanggung Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit). Menurut teori ini, keuntungan ekonomi
di atas normal akan diperoleh oleh perusahaan dengan resiko di atas rata-rata.
Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak.
•Teori Laba Friksional (frictional theory of profit). Teori ini menekan kan bahwa keuntungan
meningkat sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang (long run
equilibrium). Misalnya, krisis minyak tahun 70-an mengakibatkan permintaan yang
sangat drastis, dan ini membuat perusahaan mendapat keuntungan besar. Kemudian
pada tahun 80-an, harga minyak drastis turun yang menjadikan perusahaan
mengalami kerugian.
•Teori laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan
dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menetapkan harga yang lebih
tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna.
Dengan demikian perusahaan menikmati keuntungan. Kekuatan monopoli ini dapat
dapat di peroleh melalui:
-penguasaan penuh atas supply bahan baku tertentu,
-skala ekonomi
-kepemilikan hak paten, atau
-pembatasan dari pemerintah.
•Teori Laba Inovasi (innovation theory of profit). Menurut teori ini, laba diperoleh karena
keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi. Misalnya, Steve Jobs yang
menemukan komputer Apple, atau perusahaan Gillette yang selalu melakukan
inovasi terhadap produk atau pisau cukurnya.
•Teori Laba Efisiensi Manajerial (managerial effeciency theory of profit). Teori ini menekankan bahwa perusahaan
yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba
normal.
Dari uraian teori laba tersebut dapat disimpulkan
bahwa, sesuai dengan konsep koperasi, maka perusahaan koperasi akan memperoleh
laba dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya lebih
menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan
bersama para anggotanya.
FUNGSI LABA
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan output yang lebih dari industri/perusahaan. Keuntungan yang tinggi
merupakan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan outputnya dalam jangka
panjang. Sebaliknya, laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produk/komoditi yang ditangani dan metode peroduksinya
tidak efisien.
Dengan demikian, laba memberikan pertanda krusial
untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai refleksi perubahan
selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu. Tetapi perlu diketahui bahwa
laba tidaklah suatu sistem yang sempurna.
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah
satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan
(benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya pertisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
manfaat yang diterima oleh anggota.
TEORI LABA DALAM EKONOMI
Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap
perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori
yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
- Teori Friksi dari laba ekonomi
Teori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang
laba/rugi ekonomi. Teori ini menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam
ekuilibrium karena perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk
atau kondisi biaya. Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi
beberapa perusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya
dengan cara memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar
(exit barrier), sehingga tingkat pengembalian pun akan menjadi normal
(ekuilibrium).
- Teori Monopoli dari laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan,
karena factor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi,
paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisimonopoli yang
memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu
yang lebih panjang .
- Teori Inovasi dari laba ekonomi
Teori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam
teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang
berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah
kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena
itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
- Teori kompensasi dari laba ekonomi
Teori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan
bahwa tingkat pengembalian yang diatas normal semata-mata imbalan bagi
perusahaanyang sangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan
operasi yang efisien, dan sebagainya.
PERANAN BISNIS DALAM MASYARAKAT
Bisnis memegang berbagai peranan dalam masyarakat.
Nilai bisnis berubah dari waktu ke waktu. Peran bisnis juga berubah. Namun
demikian, menjalan fungsi ekonomi merupakan bagian yang paling utama. Tujuan
terpenting dari bisnis adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Bila tujuan tersebut tak tercapai, maka perusahaan tak dapat
diharapkan lagi untuk melakukan tugas-tugas lainnya.
Antara bisnis dan masyarakat terdapat hubungan
yang bersifat implisit maupun eksplisit. Bagi masyakarat, bisnis harus
menghasilkan sesuatu bagi kepentingan mereka, meliputi barang dan jasa. Bisnis
diharapkan dapat menciptakan kemakmuran, lapangan kerja (baik secara langsung
atau tidak), mengisi pasar, meningkatkan persaingan, serta memelihara
masyarakat sekitar.
Hal ini biasanya dideteksi melalui gaji, deviden,
pajak, akumulasi laba, dan lain-lain.
Sedangkan bisnis mengharapkan ketahanan dan
stabilitas sosial, peraturan dan sarana yang memacu bisnis, serta mekanisme
perdagangan yang ada di masyarakat, yang diperlukan agar bisnis dapat melakukan
perencanaan, dan investasi yang diharapkan bisa memberikan keuntungan. Bisnis
tergantung pada masyarakat di mana perusahaan dioperasikan.
Garis pemisah antara peran ekonomi dan sosial dari
bisnis tidak mudah digambarkan. Memang menciptakan kemakmuran merupakan peran
ekonomi yang utama dari bisnis, namun masyarakat mengharapkan kemakmuran
tersebut dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya orang sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku di masyarakat. Lord Seiff berpendapat," Bisnis hanya
akan memberikan sumbangan kepada masyarakat bila dijalankan secara efisien,
menguntungkan,
dan bertanggung jawab secara sosial." Secara
ringkas, peran utama bisnis, apa pun namanya itu, adalah menciptakan
kemakmuran.
Perusahaan diwajibkan menjalankan sejumlah fungsi
atau tugas dalam masyarakat.
1--Fungsi ekonomi dan produksi. Yaitu, memproduksi
dan mendistribusikan barang dan jasa, serta semua hal yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kemakmuran.
2--Fungsi pemeliharaan. Yaitu, mempersatukan
masyarakat, memelihara stabilitas dan kelangsungan hidup.
3--Fungsi adaptif. Yaitu, memberikan sarana
sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik. Termasuk, mengadakan
penelitian, kegiatan kreatif, organisasi riset, kegiatan seni, dan lain-lain.
4-- Fungsi manajerial atau politis. Yaitu,
mengelola hubungan dalam suatu kelompok masyarakat melalui institusi dan sistem
yang menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan kelompok yang berhubungan dengan
arbitrasi dan penyelesaian konflik atau harapan yang bertentangan.
DIMENSI MORAL DALAM BISNIS
Yang membedakan lembaga bisnis dengan lembaga
sosial lain adalah tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Banyak pakar ekonomi
berdebat bahwa bisnis harus membatasi peran komersialnya. Hal ini berhubungan
dengan "kompetensi
spesifik". Perusahaan harus berkonsentrasi
pada aktivitas yang paling dikuasainya, sehingga sumber daya yang dihasilkan
atau kemampuan yang diperlihatkan dapat digunakan secara lebih luas. Dengan
demikian dapat menjalankan perannya dengan lebih baik.
Pertanyaan lebih lanjut adalah atas dasar apa
manajemen memutuskan untuk menghasilkan produk atau melaksanakan aturan
tertentu? Dalam hal ini, Friedman berpendapat, hanya ada satu tanggung jawab
sosial dari bisnis: menggunakan sumber daya dan terlibat dalam aktivitas yang
dirancang untuk meningkatkan keuntungan sepanjang hal itu sesuai dengan aturan
permainan, persaingan terbuka, dan bebas tanpa tekanan atau ketakutan. Hal ini menimbulkan
dilema bagi pengelola bisnis. Bila ada alternatif-alternatif aturan, maka
aturan manakah yang harus dipilih untuk dijalankan? Setiap negara memiliki
aturan yang berbeda-beda. Tidak mudah menghilangkan ambiguitas itu, sehingga
satu-satunya jalan yang paling efektif adalah memasang perangkat moral pribadi.
Maka, keputusan dan pilihan manajemen mempunyai dimensi moral.
TANTANGAN SOSIAL
Tidak mudah bagi bisnis untuk memilih aksi sosial
apa yang perlu mereka lakukan. Bisnis tidak memiliki mandat dari masyarakat
secara demokratis, peran historis, atau hal-hal semacam itu. Bisnis dapat
memilih untuk masuk melakukan aktivitas sosial di bidang pendidikan, seni
budaya, kesehatan dan lain-lain. Dan, itu tak dapat dikenakan sanksi.
Persoalannya, campur tangan bisnis dalam variasi tema ini bisa jadi dapat
menganggu agenda sosial. Ada kecenderungan bisnis hanya mendukung proyek-proyek
prestisius tertentu, atau hanya untuk mempertahankan posisinya. Dalam hal ini,
kembali lagi dimensi moral dari pelaku bisnis memainkan peranan yang sangat
penting. Perlu sekali bagi pelaku bisnis mengenali harapan-harapan masyarakat
pada bisnis.
Ada empat macam hubungan antara kepentingan
perusahaan dan respon masyarakat terhadap perusahaan. Pertama, ada tuntutan
masyarakat yang positif bagi kepentingan perusahaan, dan sewaktu dijalankan,
mendapat respon yang positif pula dari masyarakat. Dalam hal ini, perusahaan
dianggap memperhatikan masyarakat. Namun, kedua, terkadang ada pula aksi
positif perusahaan yang ditanggapi secara negatif. Biasanya hal ini terjadi
karena perusahaan menggunakan aksi sosialnya sebagai sarana promosi dan
kompetisi. Atau, karena perusahaan mencapai tujuannya dengan menggunakan proses
politik.
Ketiga, ada tuntutan masyarakat yang negatif bagi
perusahaan tetapi mendapat respon yang positif. Dalam hal ini, ada kelompok
penekan yang menumbuhkan kesadaran pada masyarakat. Misal, tuntutan pada
industri untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah dengan ozon yang disambut
positif oleh masyarakat, yang sebenarnya cukup negatif bagi kepentingan
perusahaan. Keempat, ada tuntutan masyarakat yang negatif bagi perusahaan dan
mendapat respon yang
negatif pula. Biasanya senjata yang digunakan oleh
konsumen adalah pemboikotan.
INTERNALISASI STANDAR DAN NILAI
Tumbuhnya kesadaran akan dampak suatu keputusan
bisnis kepada msyarakat luas, lingkungan, dan kondisi masyarakat menyebabkan
adanya penilaian kembali atas standar dan nilai yang berlaku dalam bisnis. Kini
muncul pemikiran agar tanggung jawab sosial perusahaan harus diinternalisasikan
dan bukan menjadi masalah eksternal perusahaan. Lebih jauh lagi, bahwa kebebasan
yang dimiliki perusahaan bukanlah kebebasan dalam
menjalankan bisnisnya, tetapi kebebasan untuk memilih moal yang dipakainya.
Oleh karena itu ada empat bidang pemikiran yang
menyangkut aktivitas bisnis dan pengelola perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Pertama, bagaimana membentuk sistem etika dan nilai dalam perusahaan. Ke dua,
bagaimana mengatasi tuntutan dari masyarakat. Ke tiga, bagaimana sikap
perusahaan bila kondisi ekonomi dan sosial tidak menguntungkan. Dan, ke empat,
bagaimana perusahaan bertanggung jawab pada lingkungan.
Komentar
Posting Komentar