Langsung ke konten utama

Ekonomi Manajerial


DEFINISI EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial (managerial economics) yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.

Ilmu ekonomi mikro terapan adalah bagian ilmu ekonomi yang menggunakan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari teori ekonomi untuk menjelaskan masalah-masalah yang dikumpulkan dalam ekonomi deskriptif. Dengan kata lain, ilmu ekonomi mikro terapan merupakan penerapan teori-teori ekonomi yang dalam praktek kehidupan masyarakat secara nyata, seperti penerapan ekonomi koperasi dan ekonomi perusahaan

Tujuan ekonomi manajerial adalah untuk mendapatkan informasi-informasi bidang ekonomi, agar keputusan bisnis yg diambil oleh pimpinan perusahaan/organisasi tepat dan akurat di bawah kondisi ketidakpastian.

Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien. Matematika ekonomi juga dapat digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik (terutama analisis regresi) pada data sunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting). Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan performasi organisasi (bisnis).

-      Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai.
-      Perusahaan adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa yang dapat diperjualbelikan.
-      Tujuan perusahaan




-      Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis




PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL (MANAJERIAL DECISION MAKING)
Keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternative yang tersedia.
Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses identifikasi masalah dan kesempatan kemudian memecahkannya. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari maanjemen yang baik, karena keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana suatu cara organisasi menyelesaikan masalah, mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Dengan demikian setiap manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau atau kegagalan suatu perusahaan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat oleh para manajer. Membuat keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilakukan ditengah berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka pandangan yang bertentangan.

Macam-macam keputusan :
1. Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup sering terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pembuatan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk memesan persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks.
Kepastian , resiko, ketidakpastian dan ambiguitas
 Kepastian (certainly)
Terjadi jika ionformasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tersedia dengan lengkap. Para manager memiliki informasi mengenai kondisi biaya operasi, biaya, batasan-batasan sumber daya, dari masing-masing tindakan serta kemungkinan perolehan hasil yang akan diperoleh

 Resiko (risk)
Terjadi apabila sebuah keputusan memiliki sasaran yang jelas dan didasarkan pada informasi yang baik, namun konsekuensi masa depan dari masing-masing alternative keputusan tidak pasti. Analisis statistic dapat digunakan untuk mengalkulasi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan. Ukuran resiko dapat mengidentifikasikan kemungkinan kegagalan suatu alternative dimasa depan.


 Ketidakpastian (uncertainly)
Berarti manajer mengetahui sasaran mana yang ingin diraih tetapi informasi mengenai alternative dan kejadian masa depan tidak lengkap. Manajer tidak memiliki informasi yang cukup jelas mengenai berbagai alternative atau untuk mengestimasi resikonya. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seperti harga, biaya produksi, volume atau tingkat suku bunga. Masa depan sulit di analisis dan diprediksi.

 Ambiguitas (ambiquity)
Ambiguitas selama ini dianggap sebagai situasi keputusan tersulit yang harus dilakukan. Ambiguitas memiliki arti bahwa sasaran-sasaran yang harus diraih/masalah yang harus dilakukan tidak jelas.

Langkah-langkah pengambilan keputusan
1. Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik dalam bentuk masalah maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian organisasional kurang dari sasaran yang ditetapkan.
Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah pertama dalam mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.

2. Diagnosis dan analisis penyebab
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik perhatian manager, pemahaman situasi harus diperjelas. Diagnosis adalah salah satu langkah dalam proses pengambilan keputusan.

3. Pengembangan altrnatif
Pada saat masalah atau kesempatan telah dapat dikenali dan dianalisis, pembuat keputusan mulai mempertimbangkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Langkah berikutnya adalah menghasilkan alternative solusi yang mungkin dapat menanggapi kebutuhan situasi dan memperbaiki sebab-sebab yang mendasari.

4. Pemilihan alternative yang diharapkan
Ketika beberapa alternative telah dikembangkan, harus dipilih salah satunya. Keputusan pilihan adalah seleksi yang paling menjanjikan dari beberapa alternative tindakan. Alternative terbaik menyediakan solusi terbaik sesuai dengan sasaran menyeluruh dan nilai-nilai organisasi serta dapat mencapai hasil yang diharapkan dengan penggunaan sumber daya seminimal mungkin.

5. Implementasi alternative yang dipilih
Termasuk dalam tahap implementasi adalah penggunaan kemampuan manajerial, administrative, dan persuasive untuk meyakinkan alternative yang dipilih dapat dikerjakan.

Gaya pengambilan keputusan (style of decision making)
1. Gaya direktif
Digunakan oleh orang-orang yang menyukai solusi jelas dan sederhana terhadap masalah.
2. Manajemen dengan gaya analitis
Sebaliknya suka mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan pada sebanayk mungkin data yang mereka kumpulkan.
3. Orang-orang yang cenderung memiliki gaya konseptual
Juga suka mempertimbangkan sejumlah besar informasi. Walau demikian, mereka lebih punya orientasi social daripada orang-orang yang memiliki gaya analitis dan suka berbincang-bincang dengan orang lain mengenai suatu masalah dan kemungkinan alternative bagi pemecah masalah tersebut.
4. Gaya perilaku
Sering diterapkan oleh manager yang memiliki perhatian besar pada orang-orang lain selaku individu.

Manajemen Bisnis Total mengintegrasikan :
1. Manajemen produktivitas total
2. Manajemen kualitas total
3. Manajemen sumberdaya total
4. Manajemen teknologi total
5. Manajemen biaya total Melalui pengembangan sumberdaya manusia yang handal untuk memperoleh hasil optimal yang berorientasi pada kepuasan konsumen

Untuk dapat menciptakan industri modern, HANKIM & WILLIAM mengemukakan metode Visual Strategic Thinking Paradigms (VSTP) PELANGGAN KARYAWAN PEMEGANG SAHAM Ketidakpuasan salah satu dari 3 unsur industri tersebut dapat menyebabkan industri tidak dapat berkembang.








Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan adalah mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia.

-      Mendapatkan keuntungan,
-      Memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
-      Mempertahankan kelangsungan perusahaan, dan
-      Menyediakan lapangan kerja.
-      Menguasai Pasar
-      Menguasai Politis
-      Mempertahankan kwalitas

Perusahaan adalah termasuk salah satu lingkungan pemasaran (marketing environment) lansung. Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

Tujuan perusahaan (objectives),
Sumber daya perusahaan (resources).

Tujuan perusahaan penting karena menjadi petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan perusahaan :
Perusahaan harus melakukan usahanya dalam aktivitas yang spesifik yang bermanfaat secara ekonomis dan sosial. Manfaat ekonomis berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan baik oleh perusahaan dan konsumen. Manfaat sosial berkaitan dengan pandangan konsumen bahwa tujuan perusahaan adalah "baik" dalam perspektif konsumen. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa hiburan judi terbesar di negara X. Secara ekonomis dengan adanya usaha di tempat tertentu, maka sektor pendukung yang lain akan ikut berkembang.
Perusahaan harus mengembangkan organisasi untuk terus melanjutkan usahanya dan mengimplementasikan strategi-strateginya. Contoh : Tujuan perusahaan adalah menjadi penyedia jasa katering terbesar di Jakarta. Dengan adanya tujuan tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam produk makanan dan jasa layanan yang mendukung tujuan perusahaan. Ini juga berarti seluruh ide untuk produk dan jasa yang tidak mendukung tujuan perusahaan dapat dihilangkan.
Perusahaan harus mendapatkan keuntungan yang cukup untuk bertahan hidup. Contoh : Tujuan jangka pendek perusahaan adalah bertahan hidup, jangka menengah 10%, jangka panjang 5%. Besarnya angka sasaran bervariasi dan tergantung pada kebijakan dan kondisi perusahaan masing-masing.
Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut :
Tujuan Pelayanan Primer

Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan ini adanya dukungan dari :
Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan.
Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang disumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.
Tujuan Pelayanan Kolateral

Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individuatau kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
Tujuan Pelayanan Sekunder

Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan primer. Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
-      Mencapai keuntungan maksimal,
-      Mempertahankan kelangsungan hidup,
-      Mengejar pertumbuhan, dan
-      Menampung tenaga kerja
Manajemen adalah “Suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain”. Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan kegiatan sebagai berikut :
-      Mengetahui adanya persoalan,
-      Mendefinisikan persoalan,
-      Mengumpulkan fakta, data dan informasi,
-      Menyusun alternatif penyelesaian,
-      Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian,
-      Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut

Sasaran Perusahaan
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.

Sasaran Perusahaan adalah menetapkan apa yang ingin coba dicapai perusahaan dalam menjalankan bisnis operasionalnya. Di dalam menetapkan sasaran hendaknya menggunakan prinsip SMART.
Specific: Sasaran harus menyatakan persisnya apa yang ingin dicapai.
Measurable: Suatu sasaran harus dapat diukur sehingga memungkinkan untuk menentukan apakah sasaran tersebut telah dicapai.
Achievable: Sasaran harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran tersebut ditetapkan dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk kegiatannya.
Relevant: Sasaran hasil harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab untuk mencapai keberhasilannya.
Time Bound: Sasaran hasil harus menetapkan batasan waktu untuk mencapainya. Batas waktu sasaran tersebut juga harus realistis.

Keterkaitan dengan Teori Ekonomi
Teori ekonomi (economic theory) mengacu pada ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro (microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit pengambil keputusan. Ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tentang output di perekonomian yang dilihat secara keseluruhan. Teori ekonomi biasanya dimulai dengan model. Model merupakan abstraksi dari banyak hal kecil yang meliputi suatu kejadian untuk menentukan faktor penentu yang paling penting.

Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan
Ekonomi manajerial juga berhubungan erat dengan ilmu keputusan. Ilmu ini menggunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometri untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan perilaku optimum perusahaan. Matematika ekonomi digunakan untuk memformalkan model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori ekonomi. Ekonometri menerapkan peralatan statistik pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan untuk peramalan. Bila diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita dapat mempostulatkan model formal sebagai berikut :
Q = f ( P, Y, PC, PS¬ )
Jadi ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal pada masalah keputusan manajerial.

Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu Administrasi Bisnis
Area fungsional tersebut meliputi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia atau personalia dan produksi. Proses – proses yang berkaitan dengan semua pengambilan keputusan manajerial pada pada dasarnya adalah sama. Proses tersebut antara ;ain :
1. menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
2. mendefinisikan permasalahan yang dihadapi perusahaan atau organisasi dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
3. mengidentifikasikan berbagai solusi
4. memilih solusi terbaik dari solusi yang tersedia
5. mengimplementasikan keputusan

Sasaran dan Nilai Perusahaan.
Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau dalam jangka pendek. Namun demikian ada kala-nya perusahaan rela mengorbankan atau melepaskan laba jangka pendeknya utk. meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba perusahaan sama dengan nilai perusahaan maka secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
Nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan pada masa yang akan datang :
PV : Present Value of all expected future laba (nilai  sekarang dari seluruh laba yang  diharapkan 
           akan  diterima masa yang akan datang.

n  : Expected Laba at year n (laba yang diharapkan    pada  tahun ke – n) dan t sama dengan , 1,2,3,   ...sampai ke n

   Nilai Perusahaan     

   TR = P . Q.

Pengertian Matematika Ekonomi
Matematika ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang tidak berbeda dengan keuangan negara atau perdagangan internasional. Matematika ekonomi digunakan untuk pendekatan dalam analisa ekonomi dengan menggunakan simbol-simbol matematis yang dinyatakan dalam suatu permasalahan ekonomi. Matematika ekonomi ini dapat digunakan dalam teori ekonomi makro atau mikro, keuangan negara, ekonomi perkotaan dan sebagainya.

Matematika ekonomi merupakan ilmu yang digunakan sebagai pendekatan dalam mempelajari analisis ekonomi. Ahli ekonomi menggunakan simbol-simbol matematis untuk menyatakan permasalahan ekonomi serta menggunakan dalil-dalil matematis untuk membantu pembahasan masalah tersebut. Matematika ekonomi digunakan dalam berbagai ilmu lain seperti, ekonomi mikro, ekonomi makro, metode kuantitatif, ekonomi keuangan, serta ilmu-ilmu lain yang membutuhkan alat analisis dalam pendekatannya

Penerapan matematika untuk ekonomi dan bisnis akan memberikan manfaat yang sangat besar di dalam kehidupan terutama dalam penyelesaian masalah-masalah ekonomi baik untuk lingkup ekonomi mikro maupun untuk lingkup ekonomi makro. Sehingga pada akhirnya akan membantu untuk menunjang pertumbuhan perekonomian bangsa melalui pemecahan masalah ekonomi dan bisnis melalui model matematika, terutama dengan penerapan atau penggunaan fungsi linear.

Matematika ekonomi akan memberikan pemahaman bahwa matematika ekonomi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis model-model ekonomi terutama masalah perekonomian yang sedang dihadapi pada saat ini.


Manfaat dan Kegunaan dari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
  1. Memberikan pengetahuan, wawasan dan kemampuan dalam memanfaatkan teori atau konsep matematika dalam analisis ekonomi, terutama dalam masalah maksimisasi,minimisasi dan optimisasi
  2. Sebagai penerapan dalam analisis ekonomi
  3. Dapat menggunakan pemahaman fungsi untuk menyelesaikan persoalan dalam bisnis dan ekonomi
  4. Memudahkan dalam menghitung indikator dan prediksi ekonomi

Tujuan mempelajari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
  1. Mencirikan dan menggambarkan bentuk fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang/ jasa dan menentukan titik keseimbangan pasar yang terjadi
  2. Menghitung besarnya pajak yang ditetapkan terhadap suatu barang/jasa
  3. Menuliskan dan menggambarkan grafik dari fungsi permintaan/penawaran serta titik keseimbangan pasar yang baru akibat kena pajak
  4. Menghitung besarnya subsidi yang ditetapkan terhadap suatu barang/jasa
  5. Menuliskan dan menggambarkan grafik dari fungsi permintaan/penawaran serta titik keseimbangan pasar yang baru akibat adanya subsidi
  6. Menghitung besarnya utilitas (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang/jasa

Fungsi dari mempelajari Matematika Ekonomi dan Bisnis yaitu :
  1. Memberikan pemahaman tentang matematika sebagai alat bantu menganalisis model-model ekonomi
  2. Sebagai rencana bisnis dan pembangunan untuk skala menengah dan skala kecil
  3. Mengelola dan menilai rencana bisnis dengan tepat
  4. Menyusun alternatif sasaran sehingga memudahkan dalam perhitungannya

Dalam menganalisis teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan laba bisnis dan laba ekonomis. Laba bisnis merupakan profit adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya eksplisit.

Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa gedung, dan sebagainya.

Sedangkan yang dimaksud dengan laba ekonomis adalah total revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya eksplisit dan implisit.
Biaya implisit adalah opportunity cost, misalnya gaji pemilik.

TEORI PERUSAHAAN
Bentuk organisasi perusahaan dan struktur pasar harus disesuaikan sedemikian rupa demi menunjang kinerja ekonomis dan hal ini sudah menjadi topik penting bagi para ekonom sejak zaman smith peran spesialisasi dalam kemajuan ekonomi sudah ditekankan oleh Adam Smith kini kegiatan-kegiatan terpesialisasi yang terkoordinasi kian dirasakan penting dan wujudnya antara lain adalah penyesuaian organisasi perushanaan dengan kondisi pasar. Namun ternyata sedikit saja ekonom yang mencoba mempelajari bentuk-bentuk organisasi perushaan yang relative paling baik dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang lain. Marshall adalah salah satunya ia mencoba merumuskan struktur dan fungsi organisasi perushaan yang dirasa paling tepat untuk mengahadapi lingkungan ekonomi yang di masa itu sudah sudah cukup kempetitif. Dalam kajiannya Marshall juga memperhitungkan arti penting unsur-unsur lain yang berada di luar perushaan, yakni konsumen, pemasok atau agen dan juga para pesaing yang kesemuanya harus diperhitungkan demi menguasai pasar. Meskipun cenderung bersifat statis dan evolusioner kajiannya itu telah membuahkan pedoman rintisan yang bermanfaat walaupun apa yang dirumuskan pada saat itu tidak begitu relevan dengan kondisi yang ada pada saat ini. Para ekonom sesudah Marshall cenderung mengabaikan kontribusinya sehingga studi tentang perusahaan pun mengalami disintegragrasi. Para ekonom lebih suka menyimak fungsi-fungsi permintaan atau biaya, sedangkan struktur dan fungsi perusahaan dianggap sebagai sesuatu yang bisa dikuasai secara sambil lalu istilah “teori perusahaan” itu baru muncul kemudian, ketika topic ini mulai diminati sehubungan dengan kian bergamnya lingkungan ekonomi atau pasar yang harus dihadapi oleh perushaan-perushaan, mulai dari kompetisi sempurna dan tidak sempurna, oligopoli dan monopoli, yang kesemuanya mempengaruhi bentuk kurva permintaan maupun kurva biaya. Analisa Coumot berjasa untuk membangkitkan minta untuk mengkaji perusahaan secara teoretis. Disusul oleh Karya Robinson yang berjudul Economic of imperfect Competition (1933) yang menandai munculnya model-model perushaan yang sekaligus hendak merangkum kajian mengenai lingkungan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan.

Teori perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi manajerial  Butir penting yang dikemukakan dalam teori perusahaan :  Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara orang, aset fisik dan keuangan, serta sistem dan informasi.  Orang yang terlibat langsung, share holder,management, employee, supplier, customers. Mereka dipengaruhi langsung oleh operasional perusahaan.  Society ( stake holders) dipengaruhi oleh kegiatan firm karena
1. Bisnis gunakan sumberdaya yang langka
2. Bisnis membayar pajak
3. Bisnis menyediakan pekerjaan 
4. Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat.
 Oleh karena itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal.

TEORI LABA
Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industri, baik perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, baja, farmasi, komputer, alat perkantoran, dan lain-lain.

Dalam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan laba Bisnis dan Laba Ekonomis.
Laba Bisnis (profit) adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya biaya eksplisit. Atau laba yang biasa kita kenal dalam perhitungan akuntansi, yakni pendapatan dari penjualan dikurangi Biaya Eksplisit (Akuntansi).
Biaya Eksplisit adalah biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa, dll.
Sedangkan yang dimaksud Laba Ekonomis adalah Total Revenue yang diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya biaya eksplisit dan implisit.

Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut.

•Teori Laba Menanggung Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit). Menurut teori ini, keuntungan ekonomi di atas normal akan diperoleh oleh perusahaan dengan resiko di atas rata-rata. Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak.

•Teori Laba Friksional (frictional theory of profit). Teori ini menekan kan bahwa keuntungan meningkat sebagai suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang (long run equilibrium). Misalnya, krisis minyak tahun 70-an mengakibatkan permintaan yang sangat drastis, dan ini membuat perusahaan mendapat keuntungan besar. Kemudian pada tahun 80-an, harga minyak drastis turun yang menjadikan perusahaan mengalami kerugian.

•Teori laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menetapkan harga yang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Dengan demikian perusahaan menikmati keuntungan. Kekuatan monopoli ini dapat dapat di peroleh melalui:
-penguasaan penuh atas supply bahan baku tertentu,
-skala ekonomi
-kepemilikan hak paten, atau
-pembatasan dari pemerintah.

•Teori Laba Inovasi (innovation theory of profit). Menurut teori ini, laba diperoleh karena keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi. Misalnya, Steve Jobs yang menemukan komputer Apple, atau perusahaan Gillette yang selalu melakukan inovasi terhadap produk atau pisau cukurnya.

•Teori Laba Efisiensi Manajerial (managerial effeciency theory of profit). Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.
Dari uraian teori laba tersebut dapat disimpulkan bahwa, sesuai dengan konsep koperasi, maka perusahaan koperasi akan memperoleh laba dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya lebih menekankan pada pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan bersama para anggotanya.

FUNGSI LABA
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri/perusahaan. Keuntungan yang tinggi merupakan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan outputnya dalam jangka panjang. Sebaliknya, laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/komoditi yang ditangani dan metode peroduksinya tidak efisien.
Dengan demikian, laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat sebagai refleksi perubahan selera konsumen dan permintaan sepanjang waktu. Tetapi perlu diketahui bahwa laba tidaklah suatu sistem yang sempurna.
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya pertisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.

TEORI LABA DALAM EKONOMI
Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
  1. Teori Friksi dari laba ekonomi
Teori Friksi Laba Ekonomi, menjelaskan tentang laba/rugi ekonomi. Teori ini menjelaskan bahwa pasar sering tidak berada dalam ekuilibrium karena perubahan yang tidak diantisipasi dalam permintaan produk atau kondisi biaya. Hasilnya adalah laba ekonomi yang positif atau negatif bagi beberapa perusahaan. Dalam jangka panjang, industri akan melindungi dirinya dengan cara memasang penghalang masuk (entry barrier) dan penghalang keluar (exit barrier), sehingga tingkat pengembalian pun akan menjadi normal (ekuilibrium).
  1. Teori Monopoli dari laba Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena factor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisimonopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang .
  1. Teori Inovasi dari laba ekonomi
Teori inovasi juga berkaitan dengan friksi. Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan inovasi terus-menerus.
  1. Teori kompensasi dari laba ekonomi
Teori kompensasi dari laba ekonomi menyatakan bahwa tingkat pengembalian yang diatas normal semata-mata imbalan bagi perusahaanyang sangat berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan, mempertahankan operasi yang efisien, dan sebagainya.

PERANAN BISNIS DALAM MASYARAKAT
Bisnis memegang berbagai peranan dalam masyarakat. Nilai bisnis berubah dari waktu ke waktu. Peran bisnis juga berubah. Namun demikian, menjalan fungsi ekonomi merupakan bagian yang paling utama. Tujuan terpenting dari bisnis adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Bila tujuan tersebut tak tercapai, maka perusahaan tak dapat diharapkan lagi untuk melakukan tugas-tugas lainnya.

Antara bisnis dan masyarakat terdapat hubungan yang bersifat implisit maupun eksplisit. Bagi masyakarat, bisnis harus menghasilkan sesuatu bagi kepentingan mereka, meliputi barang dan jasa. Bisnis diharapkan dapat menciptakan kemakmuran, lapangan kerja (baik secara langsung atau tidak), mengisi pasar, meningkatkan persaingan, serta memelihara masyarakat sekitar.
Hal ini biasanya dideteksi melalui gaji, deviden, pajak, akumulasi laba, dan lain-lain.
Sedangkan bisnis mengharapkan ketahanan dan stabilitas sosial, peraturan dan sarana yang memacu bisnis, serta mekanisme perdagangan yang ada di masyarakat, yang diperlukan agar bisnis dapat melakukan perencanaan, dan investasi yang diharapkan bisa memberikan keuntungan. Bisnis tergantung pada masyarakat di mana perusahaan dioperasikan.

Garis pemisah antara peran ekonomi dan sosial dari bisnis tidak mudah digambarkan. Memang menciptakan kemakmuran merupakan peran ekonomi yang utama dari bisnis, namun masyarakat mengharapkan kemakmuran tersebut dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya orang sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Lord Seiff berpendapat," Bisnis hanya akan memberikan sumbangan kepada masyarakat bila dijalankan secara efisien, menguntungkan,
dan bertanggung jawab secara sosial." Secara ringkas, peran utama bisnis, apa pun namanya itu, adalah menciptakan kemakmuran.

Perusahaan diwajibkan menjalankan sejumlah fungsi atau tugas dalam masyarakat.

1--Fungsi ekonomi dan produksi. Yaitu, memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, serta semua hal yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kemakmuran.

2--Fungsi pemeliharaan. Yaitu, mempersatukan masyarakat, memelihara stabilitas dan kelangsungan hidup.

3--Fungsi adaptif. Yaitu, memberikan sarana sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik. Termasuk, mengadakan penelitian, kegiatan kreatif, organisasi riset, kegiatan seni, dan lain-lain.

4-- Fungsi manajerial atau politis. Yaitu, mengelola hubungan dalam suatu kelompok masyarakat melalui institusi dan sistem yang menentukan dan melaksanakan kebijaksanaan kelompok yang berhubungan dengan arbitrasi dan penyelesaian konflik atau harapan yang bertentangan.

DIMENSI MORAL DALAM BISNIS
Yang membedakan lembaga bisnis dengan lembaga sosial lain adalah tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Banyak pakar ekonomi berdebat bahwa bisnis harus membatasi peran komersialnya. Hal ini berhubungan dengan "kompetensi
spesifik". Perusahaan harus berkonsentrasi pada aktivitas yang paling dikuasainya, sehingga sumber daya yang dihasilkan atau kemampuan yang diperlihatkan dapat digunakan secara lebih luas. Dengan demikian dapat menjalankan perannya dengan lebih baik.

Pertanyaan lebih lanjut adalah atas dasar apa manajemen memutuskan untuk menghasilkan produk atau melaksanakan aturan tertentu? Dalam hal ini, Friedman berpendapat, hanya ada satu tanggung jawab sosial dari bisnis: menggunakan sumber daya dan terlibat dalam aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keuntungan sepanjang hal itu sesuai dengan aturan permainan, persaingan terbuka, dan bebas tanpa tekanan atau ketakutan. Hal ini menimbulkan dilema bagi pengelola bisnis. Bila ada alternatif-alternatif aturan, maka aturan manakah yang harus dipilih untuk dijalankan? Setiap negara memiliki aturan yang berbeda-beda. Tidak mudah menghilangkan ambiguitas itu, sehingga satu-satunya jalan yang paling efektif adalah memasang perangkat moral pribadi. Maka, keputusan dan pilihan manajemen mempunyai dimensi moral.

TANTANGAN SOSIAL
Tidak mudah bagi bisnis untuk memilih aksi sosial apa yang perlu mereka lakukan. Bisnis tidak memiliki mandat dari masyarakat secara demokratis, peran historis, atau hal-hal semacam itu. Bisnis dapat memilih untuk masuk melakukan aktivitas sosial di bidang pendidikan, seni budaya, kesehatan dan lain-lain. Dan, itu tak dapat dikenakan sanksi. Persoalannya, campur tangan bisnis dalam variasi tema ini bisa jadi dapat menganggu agenda sosial. Ada kecenderungan bisnis hanya mendukung proyek-proyek prestisius tertentu, atau hanya untuk mempertahankan posisinya. Dalam hal ini, kembali lagi dimensi moral dari pelaku bisnis memainkan peranan yang sangat penting. Perlu sekali bagi pelaku bisnis mengenali harapan-harapan masyarakat pada bisnis.

Ada empat macam hubungan antara kepentingan perusahaan dan respon masyarakat terhadap perusahaan. Pertama, ada tuntutan masyarakat yang positif bagi kepentingan perusahaan, dan sewaktu dijalankan, mendapat respon yang positif pula dari masyarakat. Dalam hal ini, perusahaan dianggap memperhatikan masyarakat. Namun, kedua, terkadang ada pula aksi positif perusahaan yang ditanggapi secara negatif. Biasanya hal ini terjadi karena perusahaan menggunakan aksi sosialnya sebagai sarana promosi dan kompetisi. Atau, karena perusahaan mencapai tujuannya dengan menggunakan proses politik.

Ketiga, ada tuntutan masyarakat yang negatif bagi perusahaan tetapi mendapat respon yang positif. Dalam hal ini, ada kelompok penekan yang menumbuhkan kesadaran pada masyarakat. Misal, tuntutan pada industri untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah dengan ozon yang disambut positif oleh masyarakat, yang sebenarnya cukup negatif bagi kepentingan perusahaan. Keempat, ada tuntutan masyarakat yang negatif bagi perusahaan dan mendapat respon yang
negatif pula. Biasanya senjata yang digunakan oleh konsumen adalah pemboikotan.

INTERNALISASI STANDAR DAN NILAI
Tumbuhnya kesadaran akan dampak suatu keputusan bisnis kepada msyarakat luas, lingkungan, dan kondisi masyarakat menyebabkan adanya penilaian kembali atas standar dan nilai yang berlaku dalam bisnis. Kini muncul pemikiran agar tanggung jawab sosial perusahaan harus diinternalisasikan dan bukan menjadi masalah eksternal perusahaan. Lebih jauh lagi, bahwa kebebasan
yang dimiliki perusahaan bukanlah kebebasan dalam menjalankan bisnisnya, tetapi kebebasan untuk memilih moal yang dipakainya.

Oleh karena itu ada empat bidang pemikiran yang menyangkut aktivitas bisnis dan pengelola perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Pertama, bagaimana membentuk sistem etika dan nilai dalam perusahaan. Ke dua, bagaimana mengatasi tuntutan dari masyarakat. Ke tiga, bagaimana sikap perusahaan bila kondisi ekonomi dan sosial tidak menguntungkan. Dan, ke empat, bagaimana perusahaan bertanggung jawab pada lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIRECT COSTING DAN FULL COSTING

DIRECT COSTING DAN FULL COSTING 1.         Direct Costing             Direct costing adalah Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja atau yang secara langsung mempengaruhi volume produksi. Biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Direct costing juga sering disebut variabel costing atau marginal costing. Direct costing memfokuskan perhatian pada produk dan biaya yang secara langsung dapat ditelusuri ke perubahan dalam kegiatan produksi. Variable costing adalah metode akuntansi manajemen yang dipakai untuk menghitung biaya produk. Laporan laba rugi yang dihasilkan oleh system variable costing memperlihatkan margin kontribusi barang-barang yang dihasilkan, informasi yang sangat berfaedah dalam pengambilan keputusan. Variable costing kadangkala disebut juga direct c

Motivasi Kerja Karyawan

MOTIVASI KERJA KARYAWAN Motivasi dalam bekerja dapat berangsur-angsur turun di tengah tumpukan beban pekerjaan yang tinggi. Semangat kerja yang rendah akan berdampak pada  kinerja karyawan  yang semakin memburuk, produktivitas yang semakin menurun, dan pada akhirnya akan menghambat tercapainya target perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan seorang pemimpin yang mampu memompa kembali semangat mereka. Beberapa  langkah yang bisa  dilakukan pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan. 1. Memberikan reward bagi karyawan berprestasi Sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan yang berprestasi, Anda dapat memberikan bonus atau insentif yang setimpal dengan prestasi yang diraih. Dengan memberikan penghargaan berupa bonus maka bisa meningkatkan kinerja serta motivasi karyawan. 2. Mempererat kekeluargaan sesama karyawan Hubungan kekeluargaan yang erat sesama karyawan akan membuat mereka merasa nyaman dan motivasi dalam bekerja dan loyalitas terhadap pe