ANALISA
PENGEMBANGAN JABATAN
1. PENDAHULUAN
Analisis Jabatan/Pekerjaan (Job Analysis) adalah suatu kegiatan
pengumpulan data/informasi yang menyangkut tentang sesuatu jabatan/pekerjaan
untuk menetapkan uraian jabatan/pekerjaan dan persyaratan jabatan/pekerjaan.
Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan
prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan
dan orang macam apa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam pengertian
ini, dessler menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi pekerjaan dan orang
yang melaksanakan pekerjaan.
Dalam pengertian lain, Mathis dan Jakson (2000) mengartikan
analisis pekerjaan sebahai berikut; A Systematic may to gather and
analyze information about the content and the human requirements of jobs, and
the context in which jobs are performed. (analisis jabatan
merupakan cara sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
isi dan personal yang dipersyaratkan dalam jabatan, dan dalam hubungannya dengan
prestasi jabatan). Lebih lanjut, Mathis dan Jackson memisahkan antara jabatan
(jobs) dan posisi (position). Jabatan, dalam pengertiannya adalah sekelompok
tugas, kewajiban, dan tangggung jawab. Sedangkan position diartikan sebagai
prestasi jabatan yang dilakukan oleh seseorang.
Informasi yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut dapat
digunaan untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang yang
akan menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa jabatan tersebut
dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job
specification).
- Deskripsi
jabatan adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi,
tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek
pekerjaan tertentu lainnya. Dengan kata lain deskripsi jabatan itu ialah
uraian yang menggambarkan bagaimana suatu jabatan/pekerjaan itu
dilaksanakan, bagaimana wewenang, tanggung jawab, hubungannya dengan
jabatan/pekerjaan lain dan risiko jabatan/pekerjaan tsb.
- Spesifikasi
jabatan merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan
melakukan pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama
menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu. Atau bisa
dengan kata lain
2. TUJUAN ANALISA JABATAN
Seperti yang dijelaskan di atas,
bahwa hasil langsung dari analisis jabatan adalah deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan. Selain deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan,
analisis jabatan memiliki tujuan yang sangat penting bagi perusahaan ataupun
organisasi, diantaranya ialah :
A. Tujuan
analisis jabatan dalam rekrutmen dan seleksi
- Perekrutan karyawan baru untuk mengisi
posisi yang kosong ;
- Menentukan tingkat gaji yang tepat
dalam setiap posisi untuk membantu menentukan berapa gaji yang harus
ditawarkan atau layak kepada kandidat sesuai dengan tingkat pendidikan dan
pekerjaannya;
- Persyaratan minimum ( pendidikan dan
atau pengalaman ) untuk pelamar;
- Wawancara pertanyaan ;
- Seleksi tes ( misalnya : tes tertulis,
tes lisan, simulasi kerja );
- Pemohon penilaian atau bentuk evaluasi
;
- Orientasi bahan untuk pelamar atau
karyawan baru
B. Tujuan
analisis pekerjaan pada evaluasi kerja yaitu menetapkan kompensasi yang adil
C.
Tujuan analisis jabatan dalam desain pekerjaan :
- Mengurangi biaya personil
- Merampingkan proses kerja
- Meningkatkan produktivitas dan
pemberdayaan karyawan
- Meningkatkan kepuasan kerja
- Member fleksibilitas penjadwalan yang
lebih besar bagi karyawan
- Menyederhanakan pekerjaan dengan
kegiatan yang berbeda agar lebih efektif
- Mengidentifikasi apa yang harus
dilakukan
- Bagaimana akan dilakukan, mana yang
akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan itu.
D. Tujuan
analisis pekerjaan pada kompensasi dan manfaat.
- Analisis jabatan dapat digunakan
sebagai kompensasi untuk mengidentifikasi atau menentukan tingkat
keterampilan
- Faktor kompensasi pekerjaan
- Lingkungan kerja
- Tanggung jawab ( misalnya fiskal :
pengawasan ), tingkat pendidikan ( tidak langsung berhubugan dengan gaji )
E.
Pentingnya analisis jabatan dalam penilaian kinerja
Analisis
pekerjaan dapat digunakan dalam tinjauan kinerja untuk mengidentifikasikan atau
mengembangkan :
- Tujuan dan sasaran
- Kinerja standar
- Panjang periode percobaan
- Tugas untuk dievaluasi
- Kriteria evaluasi
F.
Pentingnya analisis jabatan dalam pelatihan dan pengembangan
Analisis
jabatan dapat digunakan dalam penilaian kebutuhan pelatihan untuk
mengidentifikasi atau mengembangkan :
- Pelatihan konten
- Penilaian tes untuk mengukur
efektivitas pelatihan
- Peralatan yang akan digunakan dalam
memberikan pelatihan
- Metode pelatihan ( kelompk kecil,
berbasis computer, video )
G.
Analisis pekerjaan meningkatkan produktivitas
- Analisis kerja
mengidentifikasikan kriteria kinerja sehingga mempromosikan pekerjaan
untuk kinerja terbaik
H.
Pentingnya analisis jabatan dalam kepatuhan terhadap hukum perburuhan
- Mengidentifikasi persyaratan sesuai
dengan hokum perburuhan yang berlaku di Indonesia dan peraturan-peraturan
terkait yang berhubungan dengan tenaga kerja, upah kerja dan hubungan
industrial.
Secara garis bsar dapat kita tarik
kesimpulan bahwa ada dua tujuan dari kegiatan analisis jabatan/pekerjaan:
1.
Untuk
menyusun uraian jabatan (job description) dan per syaratan jabatan (job
specification).
2.
Sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan MSDM
Adapun isi pokok suatu deskripsi
jabatan/pekerjaan sebagai berikut:
1.
Identifikasi
jabatan/pekerjaan
2.
Ringkasan
jabatan/pekerjaan
3.
Rincian
tugas yang dilaksanakan
4.
Pengawasan
yang diberikan dan diterima
5.
Hubungan
dengan jabatan atau jenis pekerjaan lainnya
6.
Bahan,
alat, dan mesin yang dipergunakan
7.
Kondisi
lingkungan kerja
Spesifikasi jabatan/pekerjaan
mengandung hal-hal sebagai berikut:
1.
Identifikasi
Jabatan
- Nama
- Kode
- Bagian
1.
Persyaratan
Jabatan
- Pendidikan
- Tingkat kecerdasan minimum yang
diperlukan
- Pengalaman yang diperlukan
- Pengetahuan & keterampilan
- Peryaratan fisik
- Status perkawinan
- Jenis kelamin
- Usia
- Kewarganegaraan
- Kualifiaksi emosi
- Kemampuan-kemampuan khusus lainnya
Manfaat Analisis Jabatan :
1.
Menghapuskan
persyaratan-persyaratan kerja yang dapat me nyebabkan diskriminasi dalam
pengadaan karyawan.
2.
Merencanakan
kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia di waktu yang akan datang dan
sebagai basis perencanaannya.
3.
Menentukan
lamaran-lamaran dengan lowongan-lowongan pekerjaan yang tersedia.
4.
Menentukan
dasar-dasar dan kebutuhan penyelenggaraan latihan baik bagi karyawan baru
maupun karyawan lama.
5.
Menentukan
pola atau pokok-pokok sistem pengembangan karier karyawan yang tepat dan
menyeluruh.
6.
Menetapkan
standar-standar prestasi kerja yang realistic
7.
Menempatkan
karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya secara
efektif.
8.
Penataan
jabatan dan pengembangan organisasi.
9.
Membantu
kemudahan dalam memahami tugas terutama bagi karyawan baru.
10.
Memperbaiki
aliran atau alur kerja
11.
Memperlancar
hubungan kerjasama dan saling pengertian antar karyawan dan antarsatuan
organisasi.
4. Metode Analisis Jabatan
- Metode Observasi. Metode observasi
adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dengan mengamati
individu yang melakukan pekerjaan itu dan mencatatnya untuk menguraikan
tugas dan kewajiban yang dilakukannya.
- Metode Wawancara. Pekerja diseleksi
dan diwawancara secara langsung ditempat pekerjaan meraka atau mereka yang
terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis
- Metode Angket. Dengan mengunakan
angket, yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-data mengenai
jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan mengisi
kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan
dan tanggung jawab mereka.
5. Tahap-Tahap Kegiatan Analisis
Jabatan:
6.
Persiapan
Analisis jabatan
7.
Pengumpulan
data
8.
Pengolahan
data
9.
Penggunaan
dan Penyajian Informasi Jabatan
6. Proses Analisa.
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, sebaiknya mengikuti proses berikut:
1.
Pilih
Jabatan-jabatan yang direncanakan untuk dievaluasi dan lengkapi dengan
memeriksa catatan-catatan yang ada atau terdahulu mengenai jabatan yang
dimaksud
2.
Jelaskan
maksud dan tujuannya kepada sipemegang jabatan dan atasannya. In perlu agar
mereka tidak curiga, karena kalau mereka berfikir bahwa ini akan merugikan
mereka, informasi yang akan mereka berikan tidak akan obyektif.
3.
Jika
maksud dan tujuan telah diterima dan dimengerti oleh pemegang jabatan barulah
proses analisa dapat dilaksanakan.
4.
Setelah
keterangan yang diperlukan dirasa telah lengkap, kumpulkan dan susun baik
uraian maupun spesifikasi jabatan.
5.
“Maintain
dan update” uraian maupun spesifikasi jabatan tersebut dengan selalu
melengkapinya dengan informasi-informasi baru.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan sangat penting
bagi perusahaan dalam mengelola managemen untuk mengatur tugas pokok dan fungsi
karyawan dalam melakukan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien sehingga
meningkatkan produktivitas yang menguntungkan perusahaan.
Karyawan ingin mendapat pengakuaan
bahwa mereka berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai
perusahaan. Dengan demikian Anda harus memberi penjelasan tentang ketiga hal
tersebut dan peran penting karyawan dalam meraihnya. Buatlah karyawan merasakan
bahwa tujuan perusahaan adalah tujuan mereka. Dengan kata lain, visi, misi, dan
nilai perusahaan adalah milik mereka sehingga mereka berusaha untuk turut serta
mewujudkannya.
PENGEMBANGAN JABATAN PADA PT. ENSEVAL PUTERA MEGTRADING.
Pengembangan jabatan diukur dengan beberapa
indikator:
A. KPI
KPI – Key Performance Indicator.
Secara umum KPI sering dianggap sebagai target yang atasan berikan baik itu
untuk atasan dari sebuah perusahaan kepada seseorang atau karyawan maupun
jabatan tertentu pada unit kerja tersebut.
Lebih tepatnya KPI itu merupakan
sebuah ukuran yang sifatnya kuantitatif yang digunakan untuk mengukur kinerja
setiap karyawan. Setiap jabatan akan memiliki KPI yang berbeda beda tergantung
unit kerja dan jabatannya.
Untuk pengembangan jabatan atau
promosi dari posisi lebih rendah ke posisi lebih tinggi maka akan di lihat
berapa nilai KPI setiap tahunnya yang merupakan indikator sebagai seseorang
dapat di ajukan untuk ikut test pada posisi yang akan di tuju.
Untuk masing masing KPI mempunyai
bobot yang berbeda tergantung posisi dan jabatannya.
KPI untuk divisi sales dan marketing à
Kwalitatif.
Sales
growth
Sales
Achivement
Ratio Biaya
Availibility
produk
New
Product
Customer
Active
Efective
Acc
New
Customer
KPI untuk divisi sales dan marketing à
Kwantitatif.
1. Hubungan dengan Pelanggan
2. Komunikasi skill
3. Leadership
4. Analisa dan Problem solving
5. Disiplin dan kehadiran
Struktural untuk Sales dan Maerketing.
-
Sales
Director
-
General
Sales Manager
-
Sales
Manager
-
District
Manager
-
Sales
Supervisor
-
Salesman
B.
Assessement.
Assessement di lakukan untuk melihat potensi serta motivasi dari
karyawan dan dapat memperoleh kriteria pada posisi jabatan tertentu.
Assessement di sesuaikan dengan posisi dan jabatan.
C.
Potensial Review
Di perlukan untuk pengembangan pribadi seseorang agar membantu
karyawan untuk mengenali kemampuan-kemampuan mereka.
-
Pengukuran
kompetensi masing-masing individu
-
Pengukuran
potensi masing masing individu
-
Pengukuran
efektivitas peran individu di dalam dinamika kelompok.
D. Panel
Presentasi
Menggali lebih dalam untuk menentukan potensi seseorang.
Biasanya seseorang yang akan panel mempesiapkan materi yang akan di
presentasikan.
Saat panel presentasi inilah sesoarng karyawan akan di gali
kemampuan dan potensinya oleh atasan maupun hrd.
TUGAS SEORANG SALES DAN MARKETING.
·
Memastikan
target penjualan tercapai.
·
Pemerataan
produk.
·
Promosi
·
Peningkatan
jumlah pelanggan
·
Penagihan.
PENUTUP
Komentar
Posting Komentar